COVER
LAPORAN PENDAMPING KUBe FM
DESA WAJAGESANG & AIK BUAL
KECAMATAN KOPANG
PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014
DISUSUN OLEH : LALU GALIH GASENDRA
JABATAN : PENDAMPING DESA
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LOMBOK TENGAH
TAHUN 2014
KECAMATAN KOPANG
PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014
DISUSUN OLEH : LALU GALIH GASENDRA
JABATAN : PENDAMPING DESA
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LOMBOK TENGAH
TAHUN 2014
ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan iman dan kesehatan kepada kita semua sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Dalam hal ini kami menjelaskan mengenai evaluasi kelompok KUBe periode Juli sampai dengan bulan September.
Kami menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan, hal ini disebabkan karena kekuranan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun banyak pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan dokumen atau sumber informasi dan memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini diwaktu yang berikutnya, terimakasih.
Kopang, 25 Oktober 2014
Pendamping Desa KUBe FM
LALU GALIH GASENDRA
Pendamping Desa KUBe FM
LALU GALIH GASENDRA
A. PENDAHULUAN
Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan lahir bersamaan dengan keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Kemiskinan telah ada sejak lama pada hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia dapat dipastikan adanya golongan konglomerat dan golongan melarat. Dimana golongan yang konglomerat selalu bisa memenuhi kebutuhannya, sedangkan golongan yang melarat hidup dalam keterbatasan materi yang membuatnya semakin terpuruk.
Pada sebagian besar pendapat manusia mengenai kemiskinan pada intinya mereka berpendapat bahwa kemiskinan menggambarkan sisi negatif, yaitu pengamen yang membuat tidak nyaman pengguna jalan raya, pengemis, gubuk kumuh dibawah jembatan layang yang nampak tidak indah, mencemari sungai karena membuang sampah sembarangan, penjambretan, penodongan, pencurian,dll. Dengan demikian, kemiskinan sangat identik dengan kotor, kumuh, malas, sulit diatur, tidak disiplin, sumber penyakit, kekacauan bahkan kejahatan.
Sebagai masalah yang menjadi isu global disetiap negara berkembang, wacana kemiskinan dan pemberantasanya haruslah menjadi agenda wajib bagi para pemerintah pemimpin negara. Peran serta pekerja sosial dalam menagani permasalahan kemiskinan sangat diperlukan, terlebih dalam memberikan masukan (input) dan melakukan perencanaan strategis tentang apa yang akan menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.
Kebijaksaaan penanggulangan kemiskianan dapat di kategorikan menjadi dua yaitu kebijaksanaan:
1. Kebijaksanaan tidak langsung
Kebijaksanaan tidak lansung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan anatara lain adalah suasana social politik yang tentera,ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang. Upaya penggolongan ekonomi makro yang yang berhati-hati melalui kebijaksanaan keuangan dan perpajakan merupakan bagian dari upaya menaggulangi kemiskinan. Pengendalain tingkat inflasi diarahkan pada penciptaan situsasi yang kondusif bagi upaya penyediaan kebutuhan daasar seperti sandang,pangan,papan,pendidikan,dan kesehatan dengan harga yang terjangkau oleh penduduk miskin.
2. Kebijaksanaan langsung
Kebijaksaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan peroduktifitas sumber daya manusi,khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah,melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang pangan papan kesehatan dan pendidikan,serta pengembangan kegiatan-kegiatan social ekonomi yang bekelanjutan untuk mendorong kemandirian golangan masyarakat yang berpendapatan rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan memberiakn peluang bagi penduduk miskin untuk melakukan kegiatan social – ekonomi yang dapat memberikan pendapatan yang memadai. Dalam hubungan ini,, pengembangan kegiatan social ekonomi rakyat diprioritaskan pada pengembangan kegiatan social ekonomi penduduk miskin di desa-desa miskin berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan permodalan yang didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatih yang terintegrasi sejak kegiatan penghimpunan modal,penguasaan teknik produksi,pemasaran hasil dan pengelolaan surplus usaha.
Dari permasalah-permasalahn kemiskinan tersebut maka pemerintah mempunyai peranan yng sangat penting, salah satu program yang sedang dicanangkan adalah berupa metode pendampingan sosial. Pendampingan sosal adalah suatu proses menjalin relasi sosial antara pendamping dengan KUBe LKM dan masyarakat sekitarnya.
B. IDENTITAS KUBe
Adapun 7 Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBe FM) yang kami dampingi berada di wilayah Desa Wajagesang, dan Desa Aik Bual Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah dengan perincian sebagai berikut:
No
|
Nama KUBe
|
Alamat
|
Jenis usaha
|
1.
|
KUBe Pade Angen
|
Dusun Talun Ambon Desa Aik Bual
|
Ternak Itik
|
2.
|
KUBe Ceria
|
Dusun Ramus Desa Aik Bual
|
Ternak Itik
|
3.
|
KUBe Rinjani
|
Dusun Bual Desa Aik Bual
|
Ternak Ayam
|
4.
|
KUBe Sejahtera
|
Dusun Lendang Telaga Wajagesang
|
Ternak Ayam
|
5.
|
KUBe Beriuk Maju
|
Dusun Waja Gesang Desa Waja Gesang
|
Ternak Kambing
|
6.
|
KUBe Ingin Jaya
|
Dusun Sumbek Desa Wajagesang
|
Produksi Batako
|
7.
|
KUBe Pade Pacu
|
Dusun Wajagesang Desa Wajagesang
|
Ternak Ikan
|
C. KEGIATAN KELOMPOK
Nama KUBe
:
KUBe Pade Angen
Ketua
: M. Fifa’i
Jadwal
: Setiap Bulan
IKS
: Rp 5.000
Tabungan
: Rp 5.000
Kas Kelompok
: Rp 100.000
Nama KUBe
:
KUBe Ceria
Ketua
: Sahram
Jadwal
: Setiap Bulan
IKS
: Rp 5.000
Tabungan
: Rp 5.000
Kas Kelompok
: Rp 100.000
Nama KUBe
:
KUBe Rinjani
Ketua
: Lalu Hafizul Fahmi
Jadwal
: Setiap Bulan
IKS
: Rp 5.000
Tabungan
: Rp 5.000
Kas Kelompok
: Rp 100.000
Nama KUBe
:
KUBe Sejahtera
Ketua
: Amaq Hendry
Jadwal
: Setiap Bulan
IKS
: Rp 5.000
Tabungan
: Rp 5.000
Kas Kelompok
: Rp 100.000
Nama KUBe
:
KUBe Beriuk Maju
Ketua
: Lalu Marli
Jadwal
: Setiap Bulan
IKS
: Rp 5.000
Tabungan
: Rp 5.000
Kas Kelompok
: Rp 100.000
Nama KUBe
:
KUBe Ingin Jaya
Ketua
: Kamariah
Jadwal
: Setiap Bulan
IKS
: Rp 5.000
Tabungan
: Rp 5.000
Kas Kelompok
: Rp 100.000
Nama KUBe
:
KUBe Pade Pacu
Ketua
: Nursin
Jadwal
: Setiap Bulan
IKS
: -
Tabungan
: -
Kas
Kelompok
: -
Penggunaan dana :
Penggunaan Iuran Kesetiakawanan Sosial (IKS) berdasarkan musyawarah digunakan untuk membantu anggota kelompok yang terkena musibah. Besarnya bantuan untuk anggota ditentukan dalam musyawarah. Sedangkan dana tabungan merupakan dana sukarela yang ditabung atau berdasarkan kesepakatan anggota yang akan dibagikan pertahun yang bertujuan untuk membiasakan budaya menabung. Kas kelompok digunakan untuk mencukupi kebutuhan operasional kelompok seperti memelihara kesehatan hewan ternak, membeli ATK, fotokopi dan sebagainya.
D. PERMASALAHAN / PEMECAHAN MASALAH
Secara umum permasalahan di dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Fakir Miskin dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Dinamika Kelompok :
1. Kelompok yang jenis usahanya ternak kambing menemui masalah karena pada saat mereka akan membeli kambing bertepatan dengan bulan Lebaran Haji dan harga kambing melambung tinggi.
2. Kelompok yang jenis usahanya budidaya ikan belum membeli barang karena menemui kendala karena cuaca panas dan sumber air di daerah kelompok itu menjadi kering.
3. Ada beberapa kelompok yang memiliki permasalahan anggota. Yaitu adanya beberapa anggota yang keluar dari kelompok karena keluar daerah dan menjadi TKI.
2. Pemecahan Masalah :
1. Kami memfasilitasi kelompok tersebut dengan mencarikan penjual kambing yang memberikan harga yang lebih murah dengan kualitas bagus.
2. Kelompok tersebut akan menunggu hinga air datang atau turun hujan baru mereka akan memulai usahanya.
3. Mengganti dan merubah struktur kepengurusan kelompok dengan yang lain.
3. Pemanfaatan Bantuan :
1. Pengetahuan dan pengalaman yang belum memadai.
2. Usaha KUBe belum menjadi usaha pokok.
4. Pemecahan masalah :
1. Memberikan penyuluhan atau mengirim perwakilan mengikuti pelatihan (bekerjasama dengan instansi terkait).
2. Memberikan kepercayaan kepada anggota kelompok yang belum memiliki pekerjaan tetap atau anggota yang mampu mengelola.
5. Usulan
1. Adanya solusi bagi KUBe dalam hal pengendalian dampak lingkungan bagi peternakan ditengah pemukiman.
2. Pinjaman lunak untuk menambah modal.
E. KONDISI BANTUAN DAN HASIL YANG DICAPAI
1. KONDISI BANTUAN
Secara umum kondisi bantuan menjadi lebih baik dan bertambah jumlahnya. Perinciannya adalah sebagai berikut :
No
|
Nama KUBe
|
Kondisi Bantuan
|
1
|
KUBe Pade Angen
|
Bertelur dan cukup
berkembang.
|
2
|
KUBe Ceria
|
Bertelur dan cukup
berkembang.
|
3
|
KUBe Rinjani
|
Bertelur dan cukup
berkembang.
|
4
|
KUBe Sejahtera
|
Bertelur dan cukup
berkembang.
|
5
|
KUBe Beriuk Maju
|
Ternak sehat.
|
6
|
KUBe Ingin Jaya
|
Sudah mulai
memproduksi.
|
7
|
KUBe Pade Pacu
|
Dana belum
dicairkan.
|
2. HASIL YANG DICAPAI
Berdasarkan indikator keberhasilan KUBe.
No
|
Indikator
|
Prosentase
|
||||
0%
|
25%
|
50%
|
75%
|
100%
|
||
1.
|
Bidang Kegiatan Kelembagaan :
|
●
|
||||
Kepengurusan dan pembagian tugas sudah ada dan sudah dijalankan
sebagaimana mestinya.
|
||||||
Administrasi kelompok, yang meliputi :
Buku daftar anggota kelompok Buku tamu Buku kegiatan/agenda kelompok Buku kas/keuangan Buku inventaris Buku simpan pinjam, sudah ada dan dikerjakan dengan baik |
●
|
|||||
Kerja sama diantara anggota KUBe sudah berjalan dengan baik.
|
●
|
|||||
Proses pengambilan keputusan sudah didasarkan atas musyawarah.
|
●
|
|||||
Pertemuan anggota sudah berlangsung secara rutin dan dilakukan pencatatan
serta ditindaklanjuti.
|
●
|
|||||
2.
|
Bidang Kegiatan Sosial :
|
●
|
||||
Motivasi kelompok (potensi sosial) sudah baik yang ditunjukkan dengan
minimal 2/3 kehadiran anggota pada setiap pertemuan yang diadakan.
|
||||||
Kerja sama kelompok sudah baik dilihat dari koordinasi dan kekompakan
kelompok.
|
●
|
|||||
Tanggung jawab sosial (antar anggota kelompok) sudah baik yang ditunjukkan
dengan kesediaan semua anggota untuk membantu anggota dan tetangganya
yang mengalami kesulitan.
|
●
|
|||||
Kepedulian sosial (dengan luar anggota kelompok), sudah baik yang
ditunjukkan dengan adanya kepedulian semua anggota untuk membantu 7
tetangga yang mengalami kesulitan.
|
●
|
|||||
Usaha simpan pinjam KUBe sudah dapat dimanfaatkan keluarga untuk keperluan
keluarga anggota KUBe.
|
●
|
|||||
Makan mengarah pada kriteria 4 sehat 5 sempurna.
|
●
|
|||||
Anak dapat mengikuti pendidikan sesuai dengan tingkat usia dan perlatan
dapat dipenuhi
|
●
|
|||||
Bila anggota keluarga jatuh sakit berobat ke mantri kesehatan atau bidan /
dokter / Puskesmas.
|
●
|
|||||
Keluarga/istri aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
|
●
|
|||||
3.
|
Bidang Kegiatan Ekonomi :
Sumber modal berasal dari kredit bersubsidi.
|
●
|
||||
Meningkatnya pendapatan keluarga.
|
●
|
|||||
Perkembangan usaha dimana KUBe dijadikan sebagai usaha pokok.
|
●
|
|||||
Kinerja usaha mempunyai lebih dari dua jenis usaha.
|
●
|
|||||
Kemampuan merencanakan usaha.
|
●
|
|||||
Tabungan, dari waktu ke waktu terus bertambah bahkan berlipat ganda.
|
●
|
|||||
Peluang pasar cukup luas.
|
●
|
|||||
Kemampuan pemupukan modal sudah dapat memanfaatkan sumber dana yang ada
untuk pengembangan usaha.
|
●
|
|||||
Kemitraan sudah terjalin dengan baik berbagai kelompok masyarakat bisnis.
|
●
|
F. PENUTUP
Demikian laporan pendampingan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Fakir miskin mulai dari bulan juli 2014 sampai dengan september 2014 ini kami sampaikan secara objektif dan transparan.
Kopang, 25 Oktober 2014
Pendamping Desa KUBe FM
LALU GALIH GASENDRA
DAFTAR LAMPIRAN
NOTA DAN KWITANSI PEMBELIAN KUBe FM
PHOTO DOKUMENTASI KUBe FM
Semoga contoh Laporan Pendamping KUBe di atas dapat bermanfaat.
No comments:
Post a Comment